Sinetron Paling Disuka, Paling Jeblok Kualitasnya


Sampai sekarang sinetron adalah acara televisi yang paling disukai masyarakat. Namun sayangnya acara ini juga yang kualitasnya paling jeblok. Yang lebih disayangkan lagi sinetron-sinetron picisan sebagian besar ditayangkan stasiun-stasiun televisi swasta tertua di republik ini seperti RCTI dan Indosiar.

Fakta seperti itu terungkap dalam hasil survey yang dilakukan oleh Litbang Kompas dan Yayasan Sains Etika dan Teknologi pada tahun 2009. Trend semacam ini tampaknya terus terjadi pada tahun 2011 ini. Sampai sekarang jam tayang paling sibuk sesudah Maghrib sampai pukul 22.00 didominasi oleh sinetron-sinetron picisan.


Yang patut diacungi jempol justru stasiun-stasiun baru seperti Trans TV, Trans 7, Metro TV dan TV One. Sebagai televisi hiburan, Trans TV maupun Trans 7 berusaha melepaskan diri dari pakem yang diciptakan oleh stasiun televisi yang lebih senior. (mengidentikan hiburan dengan sinetron picisan).

Trans TV dan Trans 7 banyak memproduksi acara-acara komedi seperti Extravaganza.. Bahkan acara Talk Show Empat Mata juga dibuat dengan kemasan komedi, yang kemudian terbukti berhasil menyedot pemirsa.
Acara wisata kulinernya Trans sekarang ini ditiru banyak stasiun televisi lainnya. Acara yang dipandu oleh Bondan Winarno ini dulunya mungkin dipandang haram oleh stasiun televisi lainnya karena tidak komersial. Yang ada waktu itu adalah acara masak-memasak, bukan wisata kuliner.

Selain itu Trans TV juga memiliki acara pencarian bakat yang bukan produk waralaba asing seperti Gong Show. Ini merupakan penyimpangan dari trend acara serupa di stasiun televisi lainnya seperti American Got Talent atau Indonesian Idol.

Acara Reality Show Trans TV seperti Termehek-mehek meskipun masih bersifat kotroversial (sebagian masyarakat kita mungkin mengharamkan acara seperti ini karena mengungkapkan aib keluarga) tapi merupakan inovasi tersendiri karena sebelummya tidak ada acara seperti ini di stasiun televisi lainnya. Barangkali yang harus dibenahi adalah kemasannya. Para pelakunya tidak perlu harus selalu disetting berteriak-teriak seperti kesetanan dalam setiap episodenya. Akan lebih bagus kalau mereka dibiarkan berakting sealami mungkin.

Sementara Metro TV dan TV One sebagai stasiun televisi berita telah menunjukan fungsi pendidikan dan kontrol sosialnya dengan baik melalui pemberitaan yang kritis dan berbagai acara informatif yang dapat membuka cakrawala pemirsanya. Merekapun juga membuat acara-acara hiburan tersendiri, yang berbeda dengan trend yang ada.

Coba simak hasil penelitian Litbang Kompas tahun 2008 yang lalu, yang menunjukan sinetron adalah acara yang paling disukai pemirsa. Survei yang dilakukan pada 4-5 Desember 2008 itu melibatkan 847 responden di 10 kota besar di Indonesia. Responden survei ini adalah anggota rumah tangga berusia 17 tahun ke atas. Mereka terpilih dengan metode acak sistematis (systematic random) dari buku petunjuk telepon

Dalam survey tersebut Cinta Fitri berada di posisi pertama untuk kategori acara yang paling disukai pemirsa, sekaligus mengungguli program berita. Cinta Fitri dipilih 7,4 persen responden. Berikutnya Liputan 6 (6,7), Seputar Indonesia (3,8), siaran sepak bola (3,4), dan Bukan Empat Mata (3,2).

Sejalan dengan itu, survei Litbang Kompas juga menemukan bahwa acara yang dinilai bermutu baik adalah berita dan talk show. Liputan 6 dinilai 12,5 persen responden sebagai acara paling berkualitas. Berikutnya Seputar Indonesia (9,9), Kick Andy (9,8), Metro Hari Ini (4,1), dan Debat (3,0). Sementara itu, hampir 60 persen responden menilai mutu sinetron buruk. Hanya 33 persen responden yang menilai mutu sinetron baik. (http://nasional.kompas.com/read/2008/12/28/14160983/acara.tv.nggak.ada.yang.menonjol)

Survei yang dilakukan oleh Yayasan Sains Etika dan Teknologi pada April-Mei 2009 juga menunjukan acara televisi yang dianggap berkualitas didominasi acara yang bersifat informatif. Sementara acara yang tidak berkualitas didominasi oleh sinetron. Dari segi komersial sebaliknya, sinetron merupakan acara paling digemari.

Responden dalam survei ini dipilih dari kalangan terdidik (72 persen S-1 ke atas). Mereka diasumsikan mampu memberikan penilaian terhadap acara televisi. Jumlah responden 220 dan tersebar di 11 kota, yakni Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Batam, Pontianak, dan Palembang.

Berdasarkan survey ini, acara Kick Andy (Metro TV) dianggap berkualitas paling baik. Pada tiga survei sejenis sebelumnya, Kick Andy juga dianggap paling berkualitas. Acara ini, menurut responden, mampu meningkatkan daya kritis dan empati sosial, memberikan model perilaku yang baik sekaligus menghibur. Program terbaik lainnya berturut-turut Apa Kabar Indonesia Malam (TVOne), Liputan 6 Petang (SCTV), Seputar Indonesia (RCTI), dan Bocah Petualang (Trans7). Sejak Yayasan SET memulai survei seperti ini pada awal 2008, program terbaik umumnya didominasi oleh acara berita.

Sebaliknya, program terburuk didominasi sinetron. Dari enam program yang dinilai paling buruk, empat di antaranya sinetron. Sisanya talk show dan reality show. Keenam program terburuk itu antara lain Suami-suami Takut Istri (Trans TV) diikuti Muslimah (Indosiar), Curhat dengan Anjasmara (TPI), Inayah (Indosiar), Ronaldowati 2 (TPI), dan reality show Termehek-mehek (Trans TV). Sebaliknya, sinetron yang dianggap berkualitas adalah Oshin (TVRI) dan Kepompong (SCTV).

Secara umum, lima sinetron yang digemari oleh pemirsa, seperti Cinta Fitri 3 (SCTV), Nikita (RCTI), Dewi (RCTI), Melati untuk Marvel (SCTV), dan Air Mata Cinta (RCTI), dinilai berkualitas buruk. Mengapa? Para responden menganggap bahwa sinetron tidak mengajarkan empati, tidak memberikan contoh perilaku yang baik, tidak ramah pada anak, bias gender, dan penuh kekerasan.

Meski dinilai buruk, program-program tersebut justru paling banyak digemari pemirsa. Cinta Fitri 3, misalnya, memperoleh rating hingga 12,6, Termehek-mehek 11,9, dan Dewi 7,3. Bandingkan dengan program terbaik Kick Andy yang hanya meraih rating 1,6. (http://bs-ba.facebook.com/topic.php?uid=61379511584&topic=11545)
Muhammad Soedarsono. Penulis adalah alumni Jurusan Komunikasi Fisipol UGM. Penulis buku

1 komentar:

  1. Nice post :D jadi tahu sinetron yang lagi naik daun, ditunggu kunjungan baliknya http://media-okezone.blogspot.com

    BalasHapus

Artikel Terbaru

3